Tuesday, January 29, 2008

merawat jerawat

Setelah mencoba serangan-serangan langsung dengan berbagai obat jerawat, facial, scrubs dan masker..
bergerilya dengan makanan sehat dan minum air sebanyak mungkin,
tidak lupa Olah raga agar peredaran darah lancar,
bahkan mengantisipasi stress dengan tidur cukup agar jerawat tidak muncul,

tetep aja kecolongan..

langkah kedua adalah mencoba berdamai dan hidup berdampingan. If you cant fight 'em learn to live with 'em!.. right?!

ini pun gagal.. they' just too damn annoying!!

akhirnya aku menyerahh..
jerawat must die !!

its time for THE BIG GUNS.
Yuuukk, mari hubungi dermatologist untuk bikin janji jumpa!!
Besoknya, pagi-pagi sekali di hari senin aku sudah duduk di ruang tunggu dokter demi mendapat prioritas pertama untuk bertemu.

setelah mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukan simpatinya dan menyetujui untuk membantu mengatasi jerawats ku, dokter akhirnya menuliskan resep!
HAHH, kertas ajaib yg akan membantu tidur nyenyak malam ini, dan seterusnya..

sementara aku menjabat tangannya, tidak lupa Dokter Irma berjanji - dengan penuh kesungguhan- bahwa akan ada perubahan dalam waktu 30 hari.
hmmmn, 30 hari?! aku akan sabar menunggu hingga hari ke-30, hihihihii..

aku pergi ke apotik, menembus resep dan mendapatkan Senjata baru untuk jerawatku, tercinta..
heheheehh,.. you wont last long baby!!

Tuesday, January 15, 2008

Knapa? ..Knapa takut bermimpi?

Waktu itu hari sabtu, sedang ikut kelas training untuk bisa jadi agen asuransi..
'Wwwhhhaaaaattt??' 'Ngapain jadi agen asuransi??'
'Why not?'
Ada waktu senggang untuk diisi,
Trainingnya gratis,..
and it's halal!..
Tertarik??...

Anyway,.. kembali ke topik,
Didalam kelas sang pembicara sedang menceritakan kisah sukses hidupnya.. atau lebih tepatnya kisah kegagalan hidupnya yg membawa pada kesuksesan-nya sekarang sebagai agen asuransi..

kisah yang sangat memotivasi
kisah yang sangat menginspirasi..
kisah yang membuat berpikir "hey, aku juga bisa!!"
saat sedang bersemangat mendengarkan sambil mengangguk-angguk setuju... tiba2 pembicara melempar pertanyaan:

"Menurut Anda berapa uang yang Anda butuhkan perbulan supaya bisa hidup sejahtera?, bisa punya rumah, mobil,... "
"Bisa jalan-jalan kapanpun Anda mau? berapa? berapa kira-kira yang Anda butuhkan?"

satu buah angka langsung muncul dikepala tanpa jerih payah... angka yang langsung membuat aku tersenyum... angka 100.000.000!!

Pembicara kemudian mengarahkan mic-nya ke salah satu peserta,...

"Brapa menurut mbak?"

mbak menjawab, dengan nada lesu dan lelah.. "ummmnn, brapa aja dapetnya diterima lah"..

yg terpikir waktu denger jawaban si mbak adalah, 'wuuiiihhh,.. si mbak pasti orangnya melankolis dan pesimis... kasihann!'

kembali pembicara mengarahkan mic ke salah seorang peserta training..
" kalo mas brapa?"

Si mas pun menjawab, sambil menggaruk telinganya " Kalo saya karena sudah berkeluarga mungkin sekitar 3 atau 4 juta"

aaarrrgghhh,.. si mas ternyata seorang realis-pesimis juga.. benar-benar mimpi-nya terlalu dekat dengan kenyataan..

knapa kalian soo depressing???!!!!

itu kan cuma pertanyaan berandai-andai..
Apa takut diketawain kalo punya mimpi ketinggian?
atau emang hidup sudah jadi sedemikian menekan, sehingga impiannya pun juga tertekan?!
kalau untuk bermimpi saja sudah tidak berani, lalu bagaimana bisa bersemangat setiap hari?
apa yang akan dikejar besok?

knapa yaa?? knapa takut bermimpi?!