Thursday, April 24, 2008

Pangeran kodok?! Pangeran atau Kodok?!

Karena baca blog teman tentang seorang putri yg memilih pria bungkuk dan buruk rupa karena jauh di dalam hatinya dia tau bahwa pria tersebut adalah peri tampan dr khayangan, yg merelakan fisik indahnya untuk kebahagiaan sang putri...

lengkapnya baca di http://luqmanbaehaqi.blogspot.com/2008/04/love-is-not-really-blind.html

Saat baca artikel itu, entah kenapa kok jadi kepikiran,.. ada yang salah ama kisah itu.. bawaannya jadi pengen protes.. atau defensif?..
Mungkin karena ditulis moral storynya adalah:
"Lain kali lihatlah lebih dalam tak baik menilai seseorang dari mukanya. Don't judge a book by its cover. Walopun sayangnya katanya sekarang ini jamannya jaman image dimana visual kadang lebih dinilai dari pada isi."

kenapa protes? entah tapi ada yang rasanya gak adil aja...
Terus jadi inget ama kisah Pangeran kodok, yg singkatnya kira2 gini ceritanya:

Seorang putri kerajaan diberi hadiah bola emas pada hari ulang tahunnya oleh ayahnya, sang raja, dan Puteri itu amat sangat menyukai dan menyayangi bola emas itu. Setiap hari puteri bermain dengan bolanya di halaman. Suatu hari karena ceroboh saat bermain, bola emas tersebut menggelinding dan jatuh ke sumur.
Sang kodok yang kebetulan berada disana menawarkan bantuannya untuk mengambilkan bola dengan syarat nanti sang puteri harus memberikan ciuman untuk-nya..

Tentu saja Puteri setengah mati geli sama si kodok mesum ini. Sehingga walau ia mengiyakan syarat yang diberikan sang kodok, ia tetap berpikir untuk berlari dan meninggalkan si kodok segera setelah ia mendapatkan bolanya.
'Lagipula kodok adalah kodok, apa yang bisa dia lakukan?'-pikir sang puteri.
dan itulah yang terjadi. Sang puteri berlari dengan bolanya tanpa menghiraukan panggilan si kodok mesum yang mengharap ciuman.
Sesampainya di istana Puteri pun merasa aman. Namun entah bagaimana caranya si kodok kerap muncul di hadapannya. Budget di boost di depan. berbagai Media diexplore.. Antara lain dengan telepon dan kirim2 SMS. Berbagai slogan gombal didaur ulang, anter jemput juga ikhlas dan rela.... Untuk akhirnya entah bagaimana karena kebersamaan yang dipaksakan atau karena kegigihan kodok ini, akhirnya sang puteri luluh dan jatuh hati sehingga memberi sebuah kecupan... muuuaaachhhh!!

dan Kodok Mesum berubah menjadi Pangeran Tampan!! dan mereka hidup bahagia selamanya.

Jadi?....
Hellloooowwwww??!!!!...

Bukannya Cinta nggak buta.
dan juga bukan karena aku menilai orang dari penampilannya...
Tapi karena setiap perempuan pasti pernah diposisi puteri. Mereka bertemu kodok buluk dan berlendir. Jatuh hati dan percaya bahwa dengan sentuhan kasih dan cintanya, kodok itu suatu saat akan berubah jadi pangeran tampan....

Tapi kenyataan-nya, kodok adalah kodok. dengan. atau. tanpa. ciuman...
dan setelah mencium terlalu banyak kodok.. -dan nggak satupun berubah jadi pangeran T_T- akhirnya puteri pun jadi capai
.
.
.

INACRAFT 2008

"Trends are a lot like plane, when you see it fly, that means you're too late" (bener gak ya gini bunyi kutipannya?) sebuah kutipan dari seorang kreatif director, yang aku lupa namanya.. Anyway, kalimat inilah yang terbersit, waktu terpikir untuk hunting baju batik di Inacraft. Yah, baju batik yg tampaknya sekarang merupakan baju-pokok yang wajib untuk dimiliki, tapi kalo belom punya, juga gak recommend buat beli sekarang. Kecuali, kalo dapet model yang klasik yang kamu yakin- yakin- yakin bangeeeetttt bakal masih dipake 2 tahun lagi, 4 tahun lagi, 6 tahun lagi... mission impossible! atau kalo dapet harga yang miring- miring-miring banget,.. NAAAHHHH!!! Ini lebih mungkin!
Yang menyenangkan dr INACRAFT sebenernya.. Seni dan kerajinan Indonesia dengan desain yang elegan, kualitas Impor, dengan harga miring! Luangkan waktu, dijamin gak nyesel, mungkin bukan untuk hunting baju batik, tapi sekedar cari pernak pernik kulit, atau ukiran kayu yang dijamin unik dan gak pasaran. !
Aku berpikir untuk pergi weekend ini, sekedar lihat-lihat, walau agak berharap menemukan pernik unik, dengan harga miring tentunya :p
Jadi sampai ketemu di:

Balai Sidang Jakarta Convention Center
tanggal 23-27 April 2008

Info lebih lanjut klik http://www.inacraft2008.com

Thursday, April 10, 2008

Pria-aneh-dengan-mobil-forsa-merah

Sudah agak larut di malam hari,.. Secara posisi, Museum Fatahilah emang udah dekeeeet banget, udah kelihatan.. walau gak persis di depan mata. Dia ngajakin liat museum Fatahilah dan wilayah kota tua Jakarta.. Aku berpikir 100 kali...
Antara kami dan Museum Fatahillah ada jalan gelap tanpa lampu yang harus dilalui. dan sekali lagi, saat itu larut. Larut. Larut malam di kota. Bukan kombinasi yg aman untuk anak-selatan-yang-gak-kenal-daerah-kota.. Jadi nggak. Aku. Nggak Mau.

Sampai ada tiga orang (2 perempuan dan 1 pria), semacam 'Pecinta-museum', berjalan ke arah sana.. melalui jalan-gelap-tanpa-lampu, bahkan tanpa berpikir 2 atau 3 kali!!.. Seakan malam itu matahari bersinar terang!
Saat melihat mereka, Dia kembali ngajak untuk liat Museum Fatahillah

"Lihat, gak papa, kan?!"...."yuuukkk"..

Entah karena malas berargumen, atau karena sikap 'pencinta-museum' yang membuat seakan-akan jalan-gelap-tanpa-lampu itu adalah jalan teraman. Di Jakarta kota. Di larut malam.
jalanlah ke sana… dan okay, Museum Fatahilah dan wilayah kota tua itu memang senilai dengan 3 langkah kaki untuk mencapainya. Megah. Dramatis. Historis. Romantis...
Berbeda dengan Jakarta yg Modern. Compact. Ekonomis.

Setelah puas melihat-lihat berbagai bangunan di kota tua, kami memutuskan untuk pulang..
Fiuuhh.. tampaknya memang tidak ada yang perlu dikuatirkan.
Hingga seorang pria aneh dengan mobil forsa merah, yang entah kenapa, memundurkan Forsa-merahnya untuk mendekati kami dan berpura-pura *setidaknya aku menduga pria-aneh itu sekedar berpura-pura* menanyakan arah, Aku diam. Dia yang melayani dengan jawaban-jawaban..

+“mau ke Gerbang besar kmana ya?”

: “oo gak tau”

+”Saya udah muter-muter dari tadi, gak ketemu-ketemu”

:”oo iyaa gak tau, mas”

+”emang bukan orang sini ya? Dari mana asalnya?” *lhooo kok jd ngajak ngobrol?*
-pria-aneh turun dari mobilnya- Knapa?!!-
*aku mengerutkan kening*
Dengan kening berkerut, aku mengukur, tinggi pria itu mungkin sekitar 180-185cm, dengan pakaian… celana jeans pudar yang pucat karena keseringan dicuci,.. mungkin? Jeans itu nyaris berwarna putih, tapi kotor dengan noda debu atau tanah, koreksi, jarang dicuci!.. dan ada robekkan di lutut gaya awal 90-an.

: “…

+”…. kmana?”

:”enggak…

+”….

Pembicaraan mereka gak jelas terdengar, mungkin karena kepalaku sudah sibuk dengan pikiran-pikiran paranoia-nya..
menganalisa situasi..
bagaimana kalau pria-aneh-dengan-mobil-forsa-merah itu nekat?
kemungkinan terburuk?...
Gimana kalo Dia kena ilmu-aneh seperti sirep atau gendam
*akibat kebanyakan baca email forward-an dan ngerumpiin 'Urban legend' Jakarta*
cara keluar yg paling baik dari situasi ini?
cara mengatasi jika situasi menjadi lebih buruk?..
aku mulai menghitung 'Senjata'-ku:

1. Mengenakan ROK!
menurut polling yg pernah aku baca di majalah, dengan sampling 1000 Pria-aneh, kebanyakan
mengatakan wanita dengan celana panjang terlihat lebih kuat dan bisa melawan. biasanya mereka
enggan menyerang wanita bercelana panjang…
2. Tanpa payung
berdasarkan polling yg sama, pria-aneh berpendapat, payung bisa digunakan korban sebagai senjata
perlawanan, terlalu riskan mengincar wanita berpayung.
3. Hi-heels.
Berdasarkan prinsip lawan atau lari. Hi-heels dan lari tidak saling menunjang.
4. Tanpa peluit
Karena peluit berguna untuk menarik perhatian org banyak dan biasanya pria-aneh tak ingin menarik perhatian. aku harus
ingat untuk beli peluit!
5. Vintage bag, terbuat dari rajutan..
Jangankan dipakai sebagai senjata, bahkan segala gerakan gegabah dan hentakan yang tak semestinya
bisa membuat tas ini hancur dan mengurai berai..

Ok, situasi tak menguntungkan untuk aku,..Tanpa senjata yg pantas untuk melawan. Lawan bukan tandingan seimbang.. jadi,..Aku mematung.. Di belakang.. Mencoba tidak mencolok ataupun menarik perhatian pria-aneh.. Dan berharap entah bagaimana pria-aneh itu pergi ...
Akhirnya setelah beberapa kali dia mencoba mengacuhkan pria-aneh itu, dan tidak menghiraukannya, Dia memberi isyarat untuk berjalan kembali..…
Bernapas lega ... Setidaknya tidak ada yang terjadi..

Tiba-tiba,
:"eh, tunggu,… balik aja yuu, lewat sana ajah".. Dia bilang

-“apa?.. knapa..ehhh?”

'Lewat-sana-aja' berarti melewati pria-aneh-dengan-mobil-forsa-merah lagi ("0")
Tapi gak cukup waktu untuk berpikir... karena tiba2 Dia sudah berbalik arah untuk lewat-sana-aja.
Waktu tersisa hanya cukup untuk berdoa.. dan tentu saja pria-aneh-dengan-mobil-forsa-merah itu ingin berinteraksi lagi...

+”eh, mau kemana?”
+”bareng aja..” –dengan isyarat kearah mobil forsa merahnya.

Kami berpura-pura tidak mendengar dan aku meng-akselerasi kecepatan,.. dari berpura-pura berjalan tenang sekarang berjalan secepat mungkin dalam panik tanpa terlihat panik...
Setelah aku merasa berada dalam jarak yg cukup aman, aku melihat kebelakang untuk mengetahui apakah pria-aneh itu mengikuti kami.. tapi ditegur,

:”jangan lihat ke belakang”

:”gak apa-apa”

-“tapi harus tau diikutin apa enggak..”

:”enggak. udah. gak papa...” ... “loe gak papa?”

-“gak papa”

:”bener?”

-*angguk-angguk*

:”bener?”

yang terpikir cuma, seharusnya aku mendengarkan firasat pertama untuk tidak melalui jalan-gelap-tanpa-lampu. Karena di sini, bukan bagian dari Jakarta yang aku kenal..

Akhir Pekan Jakarta April 2008 !

Jakarta dan akhir pekan..
Seperti haus dan air
kulit kering dan moisturizer
mata lelah dan eye cream

jadi apa air/moisturizer/eyecream untuk Jakarta minggu ini? *halahhh*

1. FESTIVAL SINEMA PERANCIS yang berlangsung dr tgl 12- 20 april 2008.
klik www.sinemaperancis.com

2. GREEN Contest (Sayembara pohon, lomba komik, karikatur & fotografi)
by: 34 SMA Jabodetabek-
Stand Participants by : 12 Fakultas UI- LSM by : WALHI, Greenpeace, Profauna, WWF
BUY TICKET NOW!
Pre : 29.000, Ticket : 34.000 (Include Bibit Pohon, magz & GREAT Experiences!)
"Mari buat langit kita kembali BIRU, agar hutanpun dapat bernafas dengan lega!"
Partisipasi anda pada acara ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap bumi kita...
TRIBUTE TO FOREST Be Part of New GREENeration
Sabtu 12 April 2008 at Plaza Tenggara Senayan (Patung Panahan)10.00 am till done
GREEN performances by Maliq & D'essentials, NAIF, SORE, Jamaica Cafe, Dua, Efek Rumah Kaca, Goodnight Electric, Gya, Twentyfirst Night, Pasukan Lima Jari, Sketsa, The Ingredients, Jude, Disco Ethnic Percussion, ION 70 (Winner of Indomie Jingle Dare), Tari Saman by Univ Al-Azhar,and many many mooooore!
We'll treat you with GREEN Action!
FREE! Test your lung & car emission, BRING used newspaper/paper (3kg) and GET cd originals! Speak up on GREEN Box, Sign your signature, Be part of UNIQUE Contribution, Quiz & GamesGREEN Bazar : Food, toys, merchandise, and othersssThere also GREEN Participants...untuk memenangkan total hadiah puluhan juta rupiah...

enjoy !!

Monday, April 7, 2008

Factorij Batavia in 1930's



sabtoe, 5 april 2008,.. berjalan-jalan ke masa lalu, ke masa Factorij Batavia tahun 1930..
Dalam event 'Nightime Journey at Museum' yg diselenggarakan oleh komunitas jelajah budaya. Acara jalan malam hari ini di isi dengan program acara seperti, gala dinner, walking tour museum, live music, layar tantjep, dll. Acara dimulai jam stengah 7, tapi -dengan alasan klasik, hujan dan macet- kami baru tiba satu jam kemudian,..
Sehingga setibanya di museum,.. welcome drinks sudah tidak tersisa, layar tantjep film tempoe doeloe juga sudah habis, rekonstruksi kasir tjina bubar.. dan semua orang sudah duduk di hall menikmati rijstafle dinner mereka..
Sebagai usaha untuk tetap optimis, aku berpikir: 'Yahh, setidaknya tidak ada antrian pada loket registrasi'..

segera setelah kami menemukan satu-satunya meja yang tersisa, dengan pemandangan ke taman, namun terblokir sama sekali dr live moesic di atas panggung,.. Tapi kami siap menikmati 'Rijstafle Dinner', yang ternyata adalah nama keren untuk 'berbagai lauk yang disajikan dengan nasi'.
Sedangkan 'berbagai lauk' diterjemahkan bebas oleh pihak penyelenggara sebagai-ayam goreng-perkedel-sup-sambal-kerupuk..
Yang unik mungkin adalah cara menyajikannya, karena setiap lauk memiliki 1 dedicated waiter/waitres-nya sendiri. dan lauk-lauk ini berkeliling ke setiap meja dan berbaris menunggu giliran untuk disuguhkan kepada setiap pengunjung, sebelum kembali berkeliling di hall hingga setiap pengunjung telah mendapatkan rijstafel dinner mereka.

Pada jam 20.15 acara walking tour museum di mulai. kami pun bergabung dengan rombongan pin-merah. Sementara mbak Meimei, sang tourguide-wati, menjelaskan berbagai kisah di balik setiap jengkal bangunan mulai dari dinding, lantai, lukisan, meja makan, wadah gula, gagang pintu, dan karpet yg ada di museum, para peserta sibuk membuat kenangan dengan kamera mereka.
Mbak Meimei tampak sedikit was-was berada di bangunan tua ini, sebelum masuk kesebuah ruangan ia cenderung mengetuk pintu dahulu dan mengucapkan 'Assalamualainkum' dan sekali waktu ia berkata ia tidak suka berada di depan rombongan-(namun apa daya, tanggung jawab profesi!). Untungnya ketakutannya tidak ditularkan ke pengunjung!
Sambil mengikuti mbak Meimei berkeliling museum mataku yang terbiasa dengan segala sesuatu yang compact dan praktis ini tergelitik dengan berbagai potensi museum ini, setiap pojok dan celah bangunan museum tampak indah dan unik, dengan lantai mosaic, langit2 yang tinggi, lubang angin yg membuat lekuk2 unik, mebel-mebel tua yang entah bagaimana bertahan hingga saat ini, bahkan warna pintu dan kursi-kursinya seakan memohon untuk dimanfaatkan dan dianiaya untuk tujuan komersial… Seseorang seharusnya syuting film disini, atau mengadakan photo session, atau acara gala dinner dengan tema retro..atau apapun yg dapat memanfaatkan detail-detil megah peninggalan VOC ini...
Pada saat ini praktis aku sudah tidak menyimak lagi kata-kata mbak Meimei,.. karena sibuk berpose dan berfoto di setiap pojok museum. Bahkan beberapa kali tertinggal dari rombongan sehingga beberapa kali harus menebak-nebak kearah mana rombongan pin-merah pergi. Kadang berlari-lari di hal kosong atau mengendap-endap meyebrang lorong yang gelap, sambil berharap semoga tidak ada adegan dari film horor yang menjadi nyata.
Dan untungnya tidak ada :p
Setelah mengitari museum sampai ke lubang angin dan atap teratas museum yang menawarkan pemandangan lampu-lampu mobil dan perumahan Jakarta, kami kembali turun dengan lift ke hall dimana poffertjes dan minuman jahe apel sudah menunggu di meja.. ummmm,.. ada yg salah dengan resepnya,.. gak terlalu enak :(
Dan live moesic kembali berdendang.. juga quiz-quiz di lemparkan untuk membagikan merchandise.. pada saat ini kami mulai bosan dan memutuskan untuk pulang. Beberapa jepretan kamera kemudian, akhirnya kami benar-benar meninggalkan museum.

Lain kali kalau pergi lagi, harus ingat check-list ini:
1. Spooky toilet, jadi bawalah teman ke toilet, dan bawa tissue dan sabun cuci tangan sendiri. *Kalau-kalau..*
2. AC di museum hampir tidak ada, jadi sekali lagi bawa tissue! dan oil-blotting-paper.
3. ingat untuk bawa kamera
4. Kenakan pakaian klasik atau retro-jadi hasil photonya nanti gak keliatan kaya turis,..tapi menyatu dengan latar museum
5. Warna putih akan tampak kontras dengan latar museum
6. kalau pergi di malam hari pencahayaan di museum akan jadi masalah. Sedangkan bagian-bagian gedung yang berAC sangat terbatas dan blitz akan membuat wajah tampak pucat.
7. Jangan terburu2, siapkan waktu yg panjang, ada dua hal yg harus dilakukan disini yaitu photo dan belajar sejarah gedung museum ini. Dan buru-buru mungkin mengahalangi hasil photo yang indah dan mencegah penyerapan sejarah gedung ini sepenuhnya.
8. sabar.. sesi photo yang dilakukan professional photographer biasanya lebih dari 20 take untuk setiap pose.

Say cheese!!